Selasa, 27 November 2018

TUGAS 4 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
  SUMBER SUMBER AIR

DISUSUN OLEH :
  YUSMAN HADI SAPUTRA( 16-630-026 )
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Setiap hari, kita selalu membutuhkan air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll. Karena itu yang kita konsumsi harus mempunyai standart 3B (tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun).
Akan tetapi, terkadang atau mungkin sering menemukan air yang keruh, berbabu, dan terkadang pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, plastik, zat kimia, ataupun organik. Dan setiap kali akhir muara air selalu berakhir ke sungai. Dan inilah yang membuat air tercemar.
Kenapa? Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai karena hemat air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit dimana-dimana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya, tapi bagi makhluk hidup di air, bisa mati.
Sebuah organisasi PBB, WHO (World Health Organization) menyatakan pada judul The Best of All Things is Water (Semua Yang Terbaik Adalah Air) menunjukkan bahwa air sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang yang sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu dijaga, dilindungi, dan dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita gunakan sangat penting untuk diperhatikan. Dan karena itu semua, air memiliki standart kesehatan.
Selain itu, kuantitas unsur-unsur (Ca, Cl, Hg, Cn, Cr, dll) yang terkandung dalam air sangatlah perlu diperhatikan, misal: air untuk minum. Maka unsur-unsur yang terkandung dalam air, harus diperhatikan standart-nya. Tapi, apabila melebihi/kurang dari standar. Maka bisa merugikan kesehatan.
Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, yang berarti besar peranannya dalam kesehatan manusia. Di dalam air, bisa saja terdapat Phatogenic organisme yang dapat mengganggu kesehatan manusia, seperti; Salmonella typhi yang dapat menyebabkan penyakit demam typhoid, Sighella dysentriae yang menyebabkan penyakit disentri basiler, Salmonella paratyphi yang menyebabkan penyakit demam para typhoid. Di dalam air juga bisa saja terdapat non phatogenic organisme yang dapat mengganggu dan menimbulkan kerugian bagi manusia, seperti Actinomycetes dan Algae yang terdapat dalam air kotor dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak diharapkan.
Terlepas dari hal itu, air sangat berguna bagi tubuh manusia. Tubuh manusia sendiri terdiri dari air, kira-kira 60-70 % dari berat badannya. Untuk orang dewasa, kira-kira memerlukan air 2.200 gram setiap harinya. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk : proses pencernaan, metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga agar tubuh tidak kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air, maka akan mengakibatkan kematian. Sebagai contoh : penderita penyakit kolera.
Dengan perkembangan peradaban  serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupannya yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air yang pada hakikatnya dibutuhkan. Padahal beberapa abad yang lalu, mausia dalam memenuhi kebutuhan akan air (khususnya air minum) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di dekatnya dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Namun sekarang ini, khususnya di kotayang sudah langka akan sumber air minum yang bersih tidak mungkin mengunakan cara demikian. Di mana-mana air sudah tercemar, dan ini berarti harus menggunakan suatu peralatan yang modern untuk mendapatkan air minum agar terbebas dari berbagai penyakit.
B.     TUJUAN
1.      Agar Mahasiswa dapat mengetahui apa itu air
2.      Untuk megetahui bagaimana karakteristik dari air bersih dan air kotor
3.      Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh air
4.      Untuk mengetahui sumber-sumber air
5.      Untuk mengetahui bakteri apasaja yang terkandung dalam air
BAB II
PEMBAHASAN
Ø  SUMBER-SUMBER AIR
A.      Pengertian Air
Pengertian air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.
Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.
Berdasarkan Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat diminum langsung. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitsanya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
B.     Sumber-Sumber Air
1. Air Laut
Air laut mempunyai rasa asin, karena mengandung garam  NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini; air laut tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai air minum.
2. Air Atmosfir atau Air Meteriologik
Karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri tebu atau debu dan lain sebagainya, maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri/debu dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan murni sangat bersih, Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan meliputi:Air permukaan ada dua macam; air sungai dan air rawa atau danau. Pada umumnya air ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota, dan lain sebagainya.
a. Air Sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang sangat tinggi
b. Air Rawa atau danau
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zaat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat.
4. Air Tanah
Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan, pengertian air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air.
Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan mangan.
a. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan.
Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal.
b. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis.
Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
c. Mata Air
Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya (munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas :
1. Mata Air Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng,
2. Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran.
Ø  KARAKTERISTIK AIR
A. Karakteristik Secara Fisik
1. Temperatur/suhu è berpengaruh terhadap reaksi kimia, reduksi kelarutan gas.
2.  Rasa dan bau è diakibatkan oleh senyawa-senyawa lain dalam air seperti gas H2S ,  NH3, senyawa fenol, dll.
3. Warna : air yang murni tidak berwarna, bening dan jernih, adanya warna pada air menunjukkan adanya senyawa lain yang masuk ke dalam air
4. Turbiditas/kekeruhan è karena adanya bahan dalam bentuk koloid dari partikel yang kecil, dan atau adanya pertumbuhan mikroorganisma.
5.Solid è disebabkan oleh senyawa organik maupun anorganik dalam bentuk suspensi (larut). Jumlah total kandungan bahan terlarut = TDS (Total dissolve solid), sedangkan bahan yang tidak terlarut (terpisah dengan filtrasi atau sentrifugasi) = Suspended Solid (SS).
B. Karakterisirk Secara Kimia
1. pH, konsentrasi H+
2. potensial oksidasi-reduksi
3. Alkalinitas
4. Asiditas
5. Kesadahan
6. dissolved Oxygen(DO)
7. Biogical oxygen Demand (BOD)
8. nitrogen (organik, anorganik)
9. pospat
10. klorida.
C. Karakteristik Secara Biologi
Organisme yang ditemukan dalam perairan: bakteri, virus,algae, jamur, mikroinvertebrata (protozoa, serangga, cacing, dll). Karakteristik biologi ditentukan dengan parameter yang disebut indeks biotik. Indeks ini menunjukkan ada tidaknya organisme. Indeks Biotik = 2(n Klas 1)+ n Klas 2 n = banyaknya species Klas 1 = Organisme klas 1, toleran pada polusi organik yang tidak besar. Klas 2 = Organisme klas 2, toleran pada polusi organik, tetapi tidak dalam kondisi anaerob.
Indeks yang lain è Indeks penyebaran
Indeks Penyebaran/D
D= n1/n2log n1/n2
Keterangan : n1 = banyaknya individu per taxon
n2 = banyaknya (jumlah) total taxon dalam sampel
Penentuan kualitas air dapat pula diukur berdasarkan Indeks pencemar Biologis (IPB) atau Biologis Indices of Pollution (BIP).
IPB =___A___x100
A+B
+A = kelompok mikroba berklorofil
B = kelompok mikroba tanpa klorofil
Nilai IPB :
0-8 : air bersih/jernih
9-20 : air tercemar
21-60 : air tercemar
61-100air tercemar berat
D. Syarat air untuk keperluan rumah tangga terutama air minum menurut ketentuan who harus memenuhi :
1. Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
2. Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi yang membahayakan kesehatan.
3. Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen (Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).
Berdasarkan kehadiran bakteri coli pada air minum, WHO membagi kualitas air menjadi 4 kelas :
1. Kelas utama sangat memuaskan : sama sekali tidak mengandung bakteri coli.
2. Kelas dua memuaskan : terdapat 1-2 sel bakteri coli/100 ml.
3. Kelas tiga diragukan : mengandung 3 - 10 sel bakteri coli/100 ml.
4. Kelas empat jelek/kotor : terdapat lebih dari 10 bakteri coli/100 ml.
Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:
1. Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+ ) missal Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
2.  Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
3.   Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.
Pada air kotor (tercemar) mengandung semua kelompok mikroba pada air bersih:
1. Kelompok bakteri patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio, Clostridium, Pseudomonas.
2.  Kelompok bakteri pencemar : bakteri coli.
3. Kelompok bakteri pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik dalam air termasuk korosi dan degradasi.
E.  Pengolahan Air
Ditinjau dari perlu tidaknya pengolahan, air dibedakan dalam 4 macam yaitu:
1.  Air yang sama sekali tidak perlu diolahè air dapat langsung diminum.
2. Air yang hanya memerlukan penambahan desinfektan sajaè air dalam tanah atau permukaan yang diperkirakan hampir tidak terkontaminasi è jumlah E. Coli tidak lebih dari 50 sel/ 100ml.
3.  Air yang membutuhkan penyarinagn pasir cepat atau alat penyaring lain yang sejenis, kemudian dilanjutkan dengan klorininasi secara tetap è air mengandung E. Coli > 5000 sel/100ml<20000 sel/100ml.
4.   Air yang sangat tercemar (sama sekali tidak sehat), sehingga perlu pengolahan yang sangat khusus è jumlah E. Coli > 250000/100ml.
F. Macam-macam Pengolahan Air
1. Pengolahan secara alamiahèdalam bentuk penyimpanan atau pengendapan secara alami.
2. Pengolahan air dengan menyaring, Penyaringan pasir lambat (slow sand filter)è berdasarkan gravitasi.Penyaringan pasir cepat (rapid sand filter)è perlu tekanan, memerlukan perlakuan sebelumnya: menambah koagulan atau sedimentasi.
3. Pengolahan air dengan menambah zat kimia yang bertujuan:
a. Mempercepat koagulasi.
b. Membunuh dari mikroorganisme yang merugikan (patogen, penghasil racun, dll).
G. Proses Kepentingan Air Untuk Kepentingan Umum
1.  Air sungai dialirkan atau dipompa. Tempar pengambilan air disebut intake. Air lalu diendapkan pada parit-parit yang lebar dan panjang.
2. Kemudian air dialirkan ke instalasi penyaringan.
3. Air diendapkan di bak pertama.
4.  Kemudian air dialirkan melauli tempat pembubuhan zat kimia koagulan (aluminium sullfat atau tawas (Al2(SO4)3 dan larutan kapur (CaCO3).
H.    Mikroorganisme Yang Terdapat Dalam Air
1.      Salmonella typhi, adalah bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora namun bersifat patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat menyebabkan demam typhoid (typoid fever). Sebenarnya penyakit demam typoid dapat dipindahkan dengan perantara makanan yang terkontaminasi dan dengan kontak langsung dengan si penderita. Namun yang paling umum sebagai fakta penyebab adalah air. Air dapat terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan metode pemurnian air atau kontaminasi silang (Cros contaminant) antara pipa air dengan saluran air limbah (Tarigan, 1988).
2.      Clostridium prefringens adalah bakteri gram positif pembentuk spora yang sering ditemukan dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di luar usus manusia (tanah, debu, lingkungan dan sebagainya)(Dewanti, Tanpa tahun).
3.       Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora dan merupakan flora normal di dalam usus. E.coli termasuk bakteri komensal yang umumnya bukan patogen penyebab penyakit namun bilamana jummlahnya melampaui normal maka dapat pula menyebabkan penyakit (Dewanti, Tanpa tahun). E. Coli merupakan salah satu bakteri coliform.
4.      Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan lentur yang merupakan penyebab penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis atau penyakit hewan yang bisa berpindah ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri ini adalah pada saat banjir.(Anonim, Tanpa tahun).
5.      Shigella dysentriae adalah basil gram negatif, tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain seperti S. Sonnei dan S. Paradysentriae juga menyebabkan penyakit disentri (Dwijoseputro, 1976).
6.      Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk agak melengkung, gram negatif dan monotrik. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang endemis di indonesia dan sewaktu-waktu berjangkit serta memakan banyak korban (Dwijoseputro,1976).
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Syarat air untuk keperluan rumah tangga terutama air minum menurut ketentuan WHO harus memenuhi :
1.      Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
2.      Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi yang membahayakan kesehatan.
3.      Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen (Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).
Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:
1.       Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+ ) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
2.      Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
3.      Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.
B.     SARAN
1. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang tidak.
2. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
3. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
4. Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous (2009). Diktat Penuntun Pratikum Kimia Anorganik. Malang: UMM.
Kursus Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan Kumpulan Diktat Universitas Gadjah Mada Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.
Sumber : Sutrisno, Totok. 2006. Teknologi Penyediaan Air bersih. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suparwato (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
www.sumber-sumber air dan karakteristiknya
Faruq, Umar (2010). Makalah Pencemaran Air. From http://henithree.student.umm.ac.id/ 2010/01/23/makalah-pencemaran-air/, 23 Januari 2010.
Firman, Muhammad (2009). Cara Atasi Polusi Air Di Negara Berkembang. From http://teknologi.vivanews.com/news/read/68548-cara_atasi_polusi_air_di_negara_ berkembang/, 22 Juni 2009.

1 komentar: